FOCUS GROUP DISCUSSION
Focus Group
Dissusion (FGD) di sebut juga group interview yang tergolong dalam jenis
wawancara terfokus atau terstruktur. Minichello mengemkakan wawancara jenis ini
menggunakan panduan diskusi tersusun dari beberapa topik tetapi urutan
pertanyaanya tidak di susun secara
kaku, melainkan lebih fleksibel. FGD menurut Hoed di rancang dengan tujuan mengungkapkan persepsi kelompok mengenai suatu gejala budaya sementara krueger menyebutkan :” Focus Group Dissusion qualitatif data that provide insights into the attitudes, perceptions, and opinions o participants” , lebih lanjut krueger mengatakan karakteristik FGD mencangkup lima hal : Sejumlah orang, yang t karakter tertentu, memberikan data, tentang sifat atua keadaan kualitatif tertentu, dalam sebuah diskusi terfokus.”
kaku, melainkan lebih fleksibel. FGD menurut Hoed di rancang dengan tujuan mengungkapkan persepsi kelompok mengenai suatu gejala budaya sementara krueger menyebutkan :” Focus Group Dissusion qualitatif data that provide insights into the attitudes, perceptions, and opinions o participants” , lebih lanjut krueger mengatakan karakteristik FGD mencangkup lima hal : Sejumlah orang, yang t karakter tertentu, memberikan data, tentang sifat atua keadaan kualitatif tertentu, dalam sebuah diskusi terfokus.”
Krueger dan
Hoed menyatakan bahwa pelaksanaan FGD tidak bertujuan mencari, pemechan
masalah, dan tidak bertujuan
mencari “consesus” , tidak mencari
pemecahan masalah, dan tidak bertujuan memberikan rekomendasi atau membuat
keputusan. Penelitian kualitatif disini lebih kepada peroses.
FGD menurut
Bungin Adalah sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya di lakukan pada
penelitian kualitatif. Teknik ini di maksudkan untuk memperoleh data dari suatu
kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan
tertentu. FGD menjadi amat penting untuk menghindari pemaknaan yang salah dari
seseorang penelitian terhadap masalahyang sedang di teliti. Sejauh itu pula teknik
ini di gunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna mankna intersubjektif
yang sulit di maknakan sendiri oleh peneliti krena di halangi oleh dorongan
subjektivitas peneliti karena di halangi oleh dorongan subjektivitas peneliti.
FGD di bangun berdasarkan asumsi :
- Keterbatasan individi selalu terembunyi pada ketidk tahuan kelemahan pribadi tersebut
- Masing masing angota kelompok saling memberi pengetahuan satu dengan yang lainnya dalam pergaulan kelompok
- Setiap individu di kontrol oleh individu yang lain, sehingga ia berupya agar menjadi yang terbaik
- Kelemahan subjektif terletak pada kelemahan individu yang sulit di kontrol oleh individu yang bersangkutan
- Intersubjektif selalu mendekati kebenarann yangterbaik.
Penggunaan PGD
di mulai dari pertimabangan apakah teknik ini memang tepat di gunakan dalam
kasus penelitian, sebagai mana teknik lain FGD di ciptakan hanya untuk di
gunakan pada persoalan yang meminta tanggapan pemecahan, kelompok. Sebagaimana
juga teknik lainnya. FGD hanya di pakai untuk tujuan menghimpun data sebanyak
banyaknya dari informan.
Dengan
demikian, kebenaran informasi bukan lagi kebenaran subjektif namun menjadi
kebenaran intersubjektif, kkarena selama diskusi berlangsung masing- masing
orang tidak saja memperhatikan pendapatnya sendiri namun ia juga
mempertimbangkan apa yang di katakan oleh peserta FGD lainnya.
Fokus diskusi
FGD adalah fenomena yang didasarkan banyak orang atau pemunculannya di lakukan
oleh banyak orang atau melibatkan banyak orang
bahkan fenomena itu berlangsung di antara banyak orang.
Penelitian juga
harus mempertimbangkan siapa saja yang akan menjadi anggota FGD, dan siapa pula
yang akan menjadi nara sumber. Pertimbangan menentukan siapa yang terlibat
dalam FGD berkaitan dengan beberapa hal , yaitu :
1.
Keahlian atau kepakaran seseorang dalam kasus
yang akan didikusikan
2.
Pengalaman
praktis dan kepedulian terhadap fokus masalah
3.
Pribadi
terlibat pada fokus masalah
4.
Tokoh
otoritas terhadap kasus yagn di diskusikan
5.
Masyarakat
awam yang tidak tahu menahu dengan masalah tersebut namun ikut merasakan
persoalan yang sebenarnya .
Memilih
informasi untuk FGD, penelitian biasanya akan mengambil anggota yang memenuhi
syarat berdasarkan kreteri ayang telah di tetapkan yaitu anggota yang di
tentukan berdasarkan pada ciri tertentu. Berdasarkan kreteria yang di paparkan
oleh Bungin sebagai berikut :
1.
Memiliki
keahlian atau kepakaran dalam kasus yang akan didiskusikan
2.
Memiliki
pengalaman praktisi dan kepedulian terhadap fokus masalah
Anggota FGD
menurut Krueger menganggap 4 sampai 6
orang, Sedangkan Hoed menempatkan jumlah
anggota FGD yang baik antara 7 sampai 10 orang. Diskusi FGD biasanya memakan
waktu maksimal 2 jam. Setelah itu biasanya diskusi menjadi tidak efektif. Hoed
mengatakan “ jika di rasakan masi banyak hal yang harus di bahas maka dapat di
katakan diskusi kembali pda waktu atau hari yang lain.”
Pelaksanan
diskusi di pimpin oleh seseorang pimpinan diskusi dan juga biasanya di bantu
oleh seorang sekertaris yagn akan mencatat sendiri jalannya diskusi.Namun bisa
saja pimpinan diskusi mencatat sendiri jalannya dikusi. Pada waktu awal diskusi
pimpinan diskusi mengarahkan fokus dan
jalannya diskusi. Serta hal hal yang akan di di capai pada akhir
diskusi.Sasaran diskusi dapat di rumuskan sendiri oleh pemimpin agar segera
melakukan diskusi secara terfokus. Pada saat diskusi berlangsung, pimpinan
diskusi selain menjadi kata lisator. Ia selalu menjaga dinamika agar diskusi
berjalan dengan lancar. Semua bahan diskusi
di catat dalam transkrip yang lengkap.
Tahapan yang di
lakukan oleh peneliti berdasarkan transkrip FGD yang telah di buat. Pada tahapa
analisis, FGD memiliki kesamaan dengan anlisis isi, dalam arti metode ini
memilki langkah-langkah yaitu :
- Melakukan Coding terhadap sikap, pendaptan peserta yang memiliki kesamaan
- Menentuakan ke samaan yang sikap dan pendapat berdasarkan konteks yang berbeda
- Menentukan persamaan istilah yang di gunakan, termaksud perbedaan pendapat terhadap istilah yang sama
- Melakukan klasifikasi dan kategorisasi terhadap sikap dan pendapat peserta.
- Mencari hubungan di antara masing-masing kategorisasi yang ada untuk menentukan bentuk bangunan hasil diskusi atau sikap dan pendapat kelompok terhadap masalah yang didiskusikan.
- Menyiapkan Draf laporan FGD untuk didiskusikan pada kelompok yang lebih besar untuk mendapat masukan lebih luas, sebelum di seminarkan dalam forum ilmiah.
PENUTUP
FGD
menurut Bungin Adalah sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya di lakukan
pada penelitian kualitatif. Teknik ini di maksudkan untuk memperoleh data dari
suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan
tertentu. FGD menjadi amat penting untuk menghindari pemaknaan yang salah dari
seseorang penelitian terhadap masalahyang sedang di teliti. Sejauh itu pula
teknik ini di gunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna mankna
intersubjektif yang sulit di maknakan sendiri oleh peneliti krena di halangi
oleh dorongan subjektivitas peneliti karena di halangi oleh dorongan
subjektivitas peneliti.
Pelaksanan
diskusi di pimpin oleh seseorang pimpinan diskusi dan juga biasanya di bantu
oleh seorang sekertaris yagn akan mencatat sendiri jalannya diskusi.Namun bisa
saja pimpinan diskusi mencatat sendiri jalannya dikusi. Pada waktu awal diskusi
pimpinan diskusi mengarahkan fokus dan
jalannya diskusi. Serta hal hal yang akan di di capai pada akhir
diskusi.Sasaran diskusi dapat di rumuskan sendiri oleh pemimpin agar segera
melakukan diskusi secara terfokus. Pada saat diskusi berlangsung, pimpinan
diskusi selain menjadi kata lisator. Ia selalu menjaga dinamika agar diskusi
berjalan dengan lancar. Semua bahan diskusi
di catat dalam transkrip yang lengkap.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus