Chrome Pointer

Jumat, 28 Oktober 2016

FOCUS GROUP DISCUSSION



FOCUS GROUP DISCUSSION
Focus Group Dissusion (FGD) di sebut juga group interview yang tergolong dalam jenis wawancara terfokus atau terstruktur. Minichello mengemkakan wawancara jenis ini menggunakan panduan diskusi tersusun dari beberapa topik tetapi urutan pertanyaanya tidak di susun secara
kaku, melainkan lebih fleksibel. FGD menurut Hoed di rancang dengan tujuan mengungkapkan persepsi kelompok mengenai suatu gejala budaya sementara krueger menyebutkan :” Focus Group Dissusion qualitatif data that provide insights into the attitudes, perceptions, and opinions o participants” , lebih lanjut krueger mengatakan karakteristik FGD mencangkup lima hal : Sejumlah orang, yang t karakter tertentu, memberikan data, tentang sifat atua keadaan kualitatif tertentu, dalam sebuah diskusi terfokus.”
Krueger dan Hoed menyatakan bahwa pelaksanaan FGD tidak bertujuan mencari, pemechan masalah,  dan tidak bertujuan mencari  “consesus” , tidak mencari pemecahan masalah, dan tidak bertujuan memberikan rekomendasi atau membuat keputusan. Penelitian kualitatif disini lebih kepada peroses.
FGD menurut Bungin Adalah sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya di lakukan pada penelitian kualitatif. Teknik ini di maksudkan untuk memperoleh data dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD menjadi amat penting untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seseorang penelitian terhadap masalahyang sedang di teliti. Sejauh itu pula teknik ini di gunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna mankna intersubjektif yang sulit di maknakan sendiri oleh peneliti krena di halangi oleh dorongan subjektivitas peneliti karena di halangi oleh dorongan subjektivitas peneliti.
FGD di bangun berdasarkan asumsi : 
  1.   Keterbatasan individi selalu terembunyi pada ketidk tahuan kelemahan pribadi tersebut   
  2. Masing masing angota kelompok saling memberi pengetahuan satu dengan yang lainnya dalam pergaulan kelompok 
  3.  Setiap individu di kontrol oleh individu yang lain, sehingga ia berupya agar menjadi yang terbaik 
  4.  Kelemahan subjektif terletak pada kelemahan individu yang sulit  di kontrol oleh individu yang bersangkutan
  1. Intersubjektif selalu mendekati kebenarann yangterbaik.

Penggunaan PGD di mulai dari pertimabangan apakah teknik ini memang tepat di gunakan dalam kasus penelitian, sebagai mana teknik lain FGD di ciptakan hanya untuk di gunakan pada persoalan yang meminta tanggapan pemecahan, kelompok. Sebagaimana juga teknik lainnya. FGD hanya di pakai untuk tujuan menghimpun data sebanyak banyaknya dari informan.
Dengan demikian, kebenaran informasi bukan lagi kebenaran subjektif namun menjadi kebenaran intersubjektif, kkarena selama diskusi berlangsung masing- masing orang tidak saja memperhatikan pendapatnya sendiri namun ia juga mempertimbangkan apa yang di katakan oleh peserta FGD lainnya.
Fokus diskusi FGD adalah fenomena yang didasarkan banyak orang atau pemunculannya di lakukan oleh banyak orang atau melibatkan banyak orang  bahkan fenomena itu berlangsung di antara banyak orang.
Penelitian juga harus mempertimbangkan siapa saja yang akan menjadi anggota FGD, dan siapa pula yang akan menjadi nara sumber. Pertimbangan menentukan siapa yang terlibat dalam FGD berkaitan dengan beberapa hal , yaitu :
    1.       Keahlian atau kepakaran seseorang dalam kasus yang akan didikusikan
    2.      Pengalaman praktis dan kepedulian terhadap fokus masalah
    3.      Pribadi terlibat pada fokus masalah
    4.      Tokoh otoritas terhadap kasus yagn di diskusikan
   5.      Masyarakat awam yang tidak tahu menahu dengan masalah tersebut namun ikut merasakan persoalan  yang sebenarnya .
Memilih informasi untuk FGD, penelitian biasanya akan mengambil anggota yang memenuhi syarat berdasarkan kreteri ayang telah di tetapkan yaitu anggota yang di tentukan berdasarkan pada ciri tertentu. Berdasarkan kreteria yang di paparkan oleh Bungin sebagai berikut :
1.      Memiliki keahlian atau kepakaran dalam kasus yang akan didiskusikan
2.      Memiliki pengalaman praktisi dan kepedulian terhadap fokus masalah

Anggota FGD menurut Krueger menganggap  4 sampai 6 orang,  Sedangkan Hoed menempatkan jumlah anggota FGD yang baik antara 7 sampai 10 orang. Diskusi FGD biasanya memakan waktu maksimal 2 jam. Setelah itu biasanya diskusi menjadi tidak efektif. Hoed mengatakan “ jika di rasakan masi banyak hal yang harus di bahas maka dapat di katakan diskusi kembali pda waktu atau hari yang lain.”
Pelaksanan diskusi di pimpin oleh seseorang pimpinan diskusi dan juga biasanya di bantu oleh seorang sekertaris yagn akan mencatat sendiri jalannya diskusi.Namun bisa saja pimpinan diskusi mencatat sendiri jalannya dikusi. Pada waktu awal diskusi pimpinan diskusi mengarahkan  fokus dan jalannya diskusi. Serta hal hal yang akan di di capai pada akhir diskusi.Sasaran diskusi dapat di rumuskan sendiri oleh pemimpin agar segera melakukan diskusi secara terfokus. Pada saat diskusi berlangsung, pimpinan diskusi selain menjadi kata lisator. Ia selalu menjaga dinamika agar diskusi berjalan dengan lancar. Semua bahan diskusi  di catat dalam transkrip yang lengkap.
Tahapan yang di lakukan oleh peneliti berdasarkan transkrip FGD yang telah di buat. Pada tahapa analisis, FGD memiliki kesamaan dengan anlisis isi, dalam arti metode ini memilki langkah-langkah yaitu :

  1.              Melakukan Coding terhadap sikap, pendaptan peserta yang memiliki kesamaan
  2. Menentuakan ke samaan yang sikap dan pendapat berdasarkan konteks yang berbeda
  3. Menentukan persamaan istilah yang di gunakan, termaksud perbedaan pendapat terhadap istilah yang sama
  4. Melakukan klasifikasi dan kategorisasi terhadap sikap dan pendapat peserta.
  5. Mencari hubungan di antara masing-masing kategorisasi yang ada untuk menentukan bentuk bangunan hasil diskusi atau  sikap dan pendapat kelompok terhadap masalah yang didiskusikan.
  6. Menyiapkan Draf laporan FGD untuk didiskusikan pada kelompok yang lebih besar untuk mendapat masukan lebih luas, sebelum di seminarkan dalam forum ilmiah.




 PENUTUP

FGD menurut Bungin Adalah sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya di lakukan pada penelitian kualitatif. Teknik ini di maksudkan untuk memperoleh data dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD menjadi amat penting untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seseorang penelitian terhadap masalahyang sedang di teliti. Sejauh itu pula teknik ini di gunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna mankna intersubjektif yang sulit di maknakan sendiri oleh peneliti krena di halangi oleh dorongan subjektivitas peneliti karena di halangi oleh dorongan subjektivitas peneliti.
Pelaksanan diskusi di pimpin oleh seseorang pimpinan diskusi dan juga biasanya di bantu oleh seorang sekertaris yagn akan mencatat sendiri jalannya diskusi.Namun bisa saja pimpinan diskusi mencatat sendiri jalannya dikusi. Pada waktu awal diskusi pimpinan diskusi mengarahkan  fokus dan jalannya diskusi. Serta hal hal yang akan di di capai pada akhir diskusi.Sasaran diskusi dapat di rumuskan sendiri oleh pemimpin agar segera melakukan diskusi secara terfokus. Pada saat diskusi berlangsung, pimpinan diskusi selain menjadi kata lisator. Ia selalu menjaga dinamika agar diskusi berjalan dengan lancar. Semua bahan diskusi  di catat dalam transkrip yang lengkap.

1 komentar: